Current info tentang berita terbaru tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup terbaru berita terbaru info yang tersedia.
BARCELONA, KOMPAS.com - Penyerang Zlatan Ibrahimovic, mengaku mendapatkan perilaku lebih baik di Barcelona ketimbang ketika masih membela Inter Milan. Menurutnya, itu karena pelatih Josep "Pep" Guardiola berpengalaman sebagai pemain, sedangkan pelatih Inter, Jose Mourinho, tidak. Informasi tentang berita terbaru disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang berita terbaru atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Bentuk penghargaan itu adalah kebebasan bagi Ibra untuk bergerak keluar dari posnya. Hal itu dilakukan Pep karena mengerti bagaimana pemain bertalenta ingin mengoptimalkan potensinya. Pemahaman seperti itu hanya bisa dimiliki oleh pelatih yang pernah merasakan rasanya bermain. "Kami memainkan 4-4-2 di Inter dan di sini, formasinya adalah 4-4-3. Itu adalah perbedaan besar dalam hal mentalitas kedua klub. Di sini, aku bermain di depan sebagai nomor sembilan. Namun, pelatih memberiku kebebasan untuk melebar ke kiri dan ke kanan, selama aku bisa membuat salah satu pemain sayap untuk masuk (ke tengah) menggantikan posisiku. Di Inter, aku lebih terisolasi. Jadi, ada ruang lebih besar bagiku untuk bergerak di lini serang," paparnya. "Guardiola lebih aktif. Ketika menjelaskan sesuatu di lapangan latihan, ia bisa secara fisik mendemostrasikan apa yang diinginkannya, karena ia mantan pemain top. Mourinho tak pernah bermain di level tinggi. Namun, keduanya bisa memaparkan dengan sangat jelas apa yang mereka inginkan ketika berurusan dengan pemain. Mereka berdua adalah juara," tambahnya. (FBI)
Bentuk penghargaan itu adalah kebebasan bagi Ibra untuk bergerak keluar dari posnya. Hal itu dilakukan Pep karena mengerti bagaimana pemain bertalenta ingin mengoptimalkan potensinya. Pemahaman seperti itu hanya bisa dimiliki oleh pelatih yang pernah merasakan rasanya bermain. "Kami memainkan 4-4-2 di Inter dan di sini, formasinya adalah 4-4-3. Itu adalah perbedaan besar dalam hal mentalitas kedua klub. Di sini, aku bermain di depan sebagai nomor sembilan. Namun, pelatih memberiku kebebasan untuk melebar ke kiri dan ke kanan, selama aku bisa membuat salah satu pemain sayap untuk masuk (ke tengah) menggantikan posisiku. Di Inter, aku lebih terisolasi. Jadi, ada ruang lebih besar bagiku untuk bergerak di lini serang," paparnya. "Guardiola lebih aktif. Ketika menjelaskan sesuatu di lapangan latihan, ia bisa secara fisik mendemostrasikan apa yang diinginkannya, karena ia mantan pemain top. Mourinho tak pernah bermain di level tinggi. Namun, keduanya bisa memaparkan dengan sangat jelas apa yang mereka inginkan ketika berurusan dengan pemain. Mereka berdua adalah juara," tambahnya. (FBI)